Bahasa & Sastra Inggris UIN SGD BDG

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Komunitas Mahasiswa sastra inggris UIN SGD BDG .

Login

Lupa password?

Similar topics

Gallery


23 Februari 2009 Empty

Link Bersangkutan.

free forum

☺ your comment ☺

Kursus Online CBS Bogor

Latest topics

» Perkenalan
23 Februari 2009 EmptyMon Jul 08, 2013 7:54 pm by Hana Ismi Radliyatin

» Berbagi Cerita
23 Februari 2009 EmptyThu Jun 30, 2011 6:23 pm by zakii

» Hi apa kabar
23 Februari 2009 EmptyThu Jun 30, 2011 5:49 pm by Lia

» Spesialis PUISI_PUISI
23 Februari 2009 EmptyThu Mar 10, 2011 10:14 am by yuga anugrah

» PUISI-PUISI metafisik
23 Februari 2009 EmptyWed Mar 09, 2011 9:57 pm by yuga anugrah

» Copi bozz morphology
23 Februari 2009 EmptySun May 02, 2010 7:14 am by zakii

» Tim Teater akan tampil lagi
23 Februari 2009 EmptySat Apr 03, 2010 8:46 am by zakii

» Relax community BSI
23 Februari 2009 EmptySat Apr 03, 2010 8:43 am by zakii

» Vini Vidi Vici
23 Februari 2009 EmptySat Apr 03, 2010 8:36 am by zakii


    23 Februari 2009

    mikoalonso
    mikoalonso


    Jumlah posting : 35
    Age : 37
    Lokasi : Bandung
    Registration date : 16.04.09

    23 Februari 2009 Empty 23 Februari 2009

    Post by mikoalonso Tue Apr 28, 2009 7:43 pm

    Di dapur, teman-teman sedang masak. Aromanya menghentak hidung saat saya berada di kamar mandi. Jaraknya bersampingan antara dapur dan kamar mandi. Hari ini Nurul, Nijma dan Isor memasak mie goreng campur sosin. Tak lupa makanan wajib di hidangkan. Sambel goreng dan krupuk sebagai penambah citarasa masakan.
    Ketiga perempuan ini pintar masak. Saya selalu ketagihan mencicipi masakannya. Di kamar mandi, saya bergegas keruangan tengah, ikut nimbrung menikmati sarapan pagi. Menu hari ini sangat sederhana. Namun nikmat kebersamaan tak pernah hilang dari kami.

    Beberapa potong mentimun yang diiris Nijma menambah maknyus sarapan pagi ini. Ajeng, Alin dan Ani belum kembali ke Tangsel. Seperti biasa saya selalu mengambil nasi lebih dari sekali. Sambel pun tak ketinggalan diciduk menemani mie goreng yang gurih itu. Top markotop banget pagi ini.

    Sebatang rokok Djarum Super saya bakar lalu mengepulkannya ke udara. Agus melakukan hal yang sama seperti saya. Menyalakan rokok dengan sebuah zippo miliknya. Warnanya kuning keemasan. Tapi zippo ini tak bersuara seperti kebanyakan zippo lainnya. Biasanya sebuah zippo bersuara ‘cring’ jika hendak dinyalakan.

    Saya dan Agus menikmati keindahan tangsel ini. Di ruang tamu, sebuah meja dan tiga sofa mengiringi nuansa yang sejuk dan dingin pagi ini. Rokok tak hentinya kami kepulkan. Sejurus kemudian Anas dan Rohman menghampiri. Mereka berdua tak suka merokok.

    Hari ini Agus menugaskan Saya dan Rohman menyebarkan proposal kegiatan. Untuk kendaraannya kami dikasih pinjaman sama kelompok 006.

    “Jam satengah salapan nya arinditna.” Ucap Agus.
    “Kalem ngaroko heula euy, kagok.” Jawabku.

    Sementara, Isor tampak segar pagi ini. Ia berdandan tak seperti biasanya. Hari ini ia mesti pergi ke Bogor mendatangi saudaranya yang mau hajatan. Di ruang tengah, Nijma duduk sambil mengalungkan handuknya. Nijma menunggu Agus yang sedang merendam pakaian. Pagi ini kamar mandi antri banget. Nijma juga hendak mandi. Ia akan pergi ke Sukaraja. Belanja kebutuhan kelompok.

    Saya, Rohman, Isor dan Nijma terlihat ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Kami semua sudah mandi. Bermacam parfum menyengat menusuk hidung. Masing-masing akan pergi sejenak meninggalkan posko. Dua buah motor ojek tampak siap mengantar kami ke Sukamaju.

    Sebelumnya, aura narsis tak pernah hilang. Kami berpose sejenak di teras rumah. Sedikit bergaya di depan kamera. Anas menjepret kami empat kali. Warga sekitar dan tetangga menatap kami tanpa kata. Kami cuek tak menghiraukan.
    Motor tak dinyalakan. Namun kami sudah naik. Isor dan Nijma menaiki RX King di depan, Saya dan Rohman menunggangi Smash. Tukang ojek Cuma menggulutukannya. Mereka perlahan menyusuri jalan. Penuh kerikil dan bebatuan seperti biasanya.

    “parunten.” Ucapku pada pemuda yang sedang nongkrong.
    “mangga..mangga.” merek menimpali.

    Motor sudah sampai di gang kelompok 006, desa Margawangi. Kami memberi ongkos 10000 rupiah pada si tukang ojek. Di posko kelompok 006, mereka terlihat sedang duduk-duduk di sofa luar. Muha sebagai ketua kelompok memberikan kunci motor. Tak lupa STNK dia kasihkan.

    Kami mulai pamit pada mereka. Motor siap dinyalakan. Helm putih saya kenakan. Sementara rohman mengenakan helm yang cukup bagus dari saya. Helm full face.

    Satu persatu daerah kami lewati. Pasekon, sukaraja dan daerah lainnya.Tujuan belum di tentukan. Hari mulai panas dan membuat sedikit gerah. Rohman menjalankan motor tak pelan. Suasana kota sudah di depan mata. Kami mencari tempat yang di tuju. Pemerintah kota.

      Waktu sekarang Sun May 19, 2024 6:44 pm