Sebuah Catatan Harian Kuliah Kerja Nyata Di Kawasan Perkebunan Sayuran Pedalaman Sukabumi
Oleh Miftahul Khoer
11 Februari 2009 (13:30)
Jam menunjukan pukul 13.30. Cuaca masih terasa dingin. Desa Tangsel sepi. Tak banyak warga yang keluar. mereka pada sibuk bekerja sebagai buruh disebuah perusahaan sayuran. Disaat yang sama sepuluh mahasiswa UIN SGD Bandung terlihat berbondong-bondong menyusuri jalan yang terjal dan berbatu. Wajah mereka berkeringat, sesekali menghirup nafas sambil menikmati indahnya pemandangan kampung.
Ada hal yang menarik dari kedatangan anak-anak Bandung ini. Tak lain dan tak bukan untuk melaksanakan sebuah mata kuliah yang sebenarnya tak terlalu penting namun memakan biaya yang cukup menguras saku. Sekitar 1200 anak asuh Nanat Fatah Natsir ini mengabdi di seluruh desa yang ada di Sukabumi. Termasuk kelompok 004 yang mempunyai cerita dan kisah unik tersendiri.
Sebut saja Agus Nasir, pria kelahiran Tasikmalaya 22 tahun silam ini ditunjuk sebagai ketua kelompok KKN 004. Awalnya semua anggota terlihat pada jaim ketika pertemuan pertama yang bertempat di SUAKA, namun lama kelamaan hal itu hilang dengan sendirinya. Rupanya orang-orangnya pada asyik, suka bercanda sampai ada yang sudah menikah segala (hahaha........ gak penting dech).
Walapun kelelahan akibat terjalnya jalur lokasi yang harus diobservasi, namun anak-anak kelompok 004 terlihat asyik menikmati pemandangan perkebunan, ditambah ada dua orang guide penunjuk jalan yang cukup baik dan bersemangat, ibu Ai namanya. Ia seorang Janda beranak satu. Suaminya meninggal karena sakit. Ia adalah perempuan yang murah senyum sekaligus yang memberi tumpangan rumah. Pokoknya Ibu Ai top banget dech.
Oleh Miftahul Khoer
11 Februari 2009 (13:30)
Jam menunjukan pukul 13.30. Cuaca masih terasa dingin. Desa Tangsel sepi. Tak banyak warga yang keluar. mereka pada sibuk bekerja sebagai buruh disebuah perusahaan sayuran. Disaat yang sama sepuluh mahasiswa UIN SGD Bandung terlihat berbondong-bondong menyusuri jalan yang terjal dan berbatu. Wajah mereka berkeringat, sesekali menghirup nafas sambil menikmati indahnya pemandangan kampung.
Ada hal yang menarik dari kedatangan anak-anak Bandung ini. Tak lain dan tak bukan untuk melaksanakan sebuah mata kuliah yang sebenarnya tak terlalu penting namun memakan biaya yang cukup menguras saku. Sekitar 1200 anak asuh Nanat Fatah Natsir ini mengabdi di seluruh desa yang ada di Sukabumi. Termasuk kelompok 004 yang mempunyai cerita dan kisah unik tersendiri.
Sebut saja Agus Nasir, pria kelahiran Tasikmalaya 22 tahun silam ini ditunjuk sebagai ketua kelompok KKN 004. Awalnya semua anggota terlihat pada jaim ketika pertemuan pertama yang bertempat di SUAKA, namun lama kelamaan hal itu hilang dengan sendirinya. Rupanya orang-orangnya pada asyik, suka bercanda sampai ada yang sudah menikah segala (hahaha........ gak penting dech).
Walapun kelelahan akibat terjalnya jalur lokasi yang harus diobservasi, namun anak-anak kelompok 004 terlihat asyik menikmati pemandangan perkebunan, ditambah ada dua orang guide penunjuk jalan yang cukup baik dan bersemangat, ibu Ai namanya. Ia seorang Janda beranak satu. Suaminya meninggal karena sakit. Ia adalah perempuan yang murah senyum sekaligus yang memberi tumpangan rumah. Pokoknya Ibu Ai top banget dech.
Mon Jul 08, 2013 7:54 pm by Hana Ismi Radliyatin
» Berbagi Cerita
Thu Jun 30, 2011 6:23 pm by zakii
» Hi apa kabar
Thu Jun 30, 2011 5:49 pm by Lia
» Spesialis PUISI_PUISI
Thu Mar 10, 2011 10:14 am by yuga anugrah
» PUISI-PUISI metafisik
Wed Mar 09, 2011 9:57 pm by yuga anugrah
» Copi bozz morphology
Sun May 02, 2010 7:14 am by zakii
» Tim Teater akan tampil lagi
Sat Apr 03, 2010 8:46 am by zakii
» Relax community BSI
Sat Apr 03, 2010 8:43 am by zakii
» Vini Vidi Vici
Sat Apr 03, 2010 8:36 am by zakii