Bahasa & Sastra Inggris UIN SGD BDG

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Komunitas Mahasiswa sastra inggris UIN SGD BDG .

Login

Lupa password?

Similar topics

    Gallery


    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck Empty

    Link Bersangkutan.

    free forum

    ☺ your comment ☺

    Kursus Online CBS Bogor

    Latest topics

    » Perkenalan
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptyMon Jul 08, 2013 7:54 pm by Hana Ismi Radliyatin

    » Berbagi Cerita
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptyThu Jun 30, 2011 6:23 pm by zakii

    » Hi apa kabar
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptyThu Jun 30, 2011 5:49 pm by Lia

    » Spesialis PUISI_PUISI
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptyThu Mar 10, 2011 10:14 am by yuga anugrah

    » PUISI-PUISI metafisik
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptyWed Mar 09, 2011 9:57 pm by yuga anugrah

    » Copi bozz morphology
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptySun May 02, 2010 7:14 am by zakii

    » Tim Teater akan tampil lagi
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptySat Apr 03, 2010 8:46 am by zakii

    » Relax community BSI
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptySat Apr 03, 2010 8:43 am by zakii

    » Vini Vidi Vici
    Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck EmptySat Apr 03, 2010 8:36 am by zakii


      Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck

      avatar
      zakii
      Admin


      Jumlah posting : 159
      Age : 36
      Lokasi : Bandung kota kembang hijau .
      Registration date : 08.11.08

      Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck Empty Mengungkap rahasia Simbol di balik “The Chrysanthemums” Pada Cerpen John Steinbeck

      Post by zakii Tue Apr 07, 2009 5:53 am

      John Steinbeck dalam cerpennya “The Chrysantemum” banyak menggunakan simbol-simbol, salah satu di antaranya adalah simbol bunga yang akan kita ungkap dalam menggambarkan pemikiran, perasaan dan situasi yang di alami oleh karakter utamannya (Elisa).
      Sebelum kita lebih lanjut membahas simbol yang terkadung dalam cerpen John Steinbeck, kita akan sedikit membahas pengertian dan karakter “The Chrysanthemums” yang sebenarnya, Chrysanthemum atau dalam bahasa Indonesia disebut Terna, mempunyai cirri tinggi 0,5-1 m. Batang tegak, bulat, sedikit bercabang, permukan kasar, hijau. Daun tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau. Bunga majemuk, bentuk cawan, di ketiak daun atau ujung batang, garis tengah 3-5 cm, kelopak bentuk cawan, ujung runcing, hijau, benang sari dan putik halus, berkumpul di tengah bunga, mahkota lonjong, lepas, panjang 3-8 mm, kuning. Buah lonjong, kecil, ditutupi selaput buah, masih muda putih setelah tua hitam.Biji lonjong, kecil, hitam. Akar tunggang, putih.
      Chrysanthemum cinerariaefolium ditanam di Cina sejak abad 15 Sebelum Masehi. Jenis ini dimasukkan ke Jepang mungkin awal abad 8 Setelah Masehi, karena itu di Jepang ada festival untuk merayakan bunga ini. Bunga ini dibawa ke Eropa pada abad 17. Linnaeus memberi nama bunga ini dengan Chrysanthemum, karena bunga ini berwarna emas (chrys) dan bunga (anthemon), Idealnya Chrysanthemum tumbuh di daerah beriklim dingin atau pegunungan yaitu di ketinggian 600-3000 m dengan curah hujan sekitar 1200 mm (tepatnya Chrysanthemum tumbuh di kutub), dengan kemarau yang cukup singkat 2-3 bulan.
      Dan Elisa Allen adalah seorang perempuan yang sangat tertekan dengan sikap suaminya (henry) yang tidak dapat memperlakukannya sebagai seorang isatri, seperti halnya suami istri pada umumnya, Henry selalu memperlakukan Elisa seperti laki-laki, sehingga Elisa mempunyai fisik seperti laki-laki karena sering melakukan pekerjaan yang keras untuk perempuan, Ini terlihat pada ungkapan henry (suami Elisa pada Elisa) (284,4,3) “I wish you'd work out in the orchard and raise some apples that big." Ini menunjukan betapa kecil perhatian suaminya pada Elisa. Dan lagi-lagi Elisa tidak merasa diperhatikan oleh suaminya, Elisa juga sering kali merasa kespian Sejak suaminya selalu sibuk bekerja di ladang dan mengurusi peternakannya. Dia merasa kekurangan kasih sayang dan perhatian dari suaminya, Penyia-nyiaan suaminya ini menyebabkan Elisa berpaling pada “Chrysantemum” yang dia banggakan, dia sangat telaten dengan Chrysanthemums, pernikahan yang tidak harmonis antara Elisa dengan suaminya (Henry) membawa Steinbeck untuk menerangkan karakter utamannya sebagai pngikut, hal ini bias terlihat pada halaman (283, al 4 bar 2) “Her face was lean and strong and her eyes were as clear as water. Her figure looked blocked and heavy in her gardening costume, a man's black hat pulled low down over her eyes, clod-hopper shoes, a figured print dress almost completely covered by a big corduroy apron with four big pockets to hold the snips, the trowel and scratcher, the seeds and the knife she worked with.”.
      Dan pada awal penceritaan Steinbeck menggunakan sedikit phrase simbol, bahwa sebnarnya keindahan dan kecantikan Chrysantemum menggambarkan betapa cantik dan indahnya Elisa.
      Dan seperti di ungkap di atas bahwa tumbuhnya Chrysantemum di alam atau cuaca yang berlawanan dari tumbuhnya bunga-bunga pada umumnya, ini menggambarkan bahwa Elisa yang memberontak, yang menginginkan kebebasan dan yang mengnginkan di perlakukan seperti wanita-wanita pada umumnya. Area perkebunan bias digambar ssbagai “cage(Kandang)” untuk melindungi dirinya dari segala bahaya. Keadaan bumi yang kejam yang menumbuhkan Chrysantemum pada iklim yang sangat berlawanan dengan tumbuhnya bunga-bunga pada umumnya menggambarkan kerasnya sikap henry (suaminya) yang tidak memperlakukan istrunya sebagaimana layaknya seorang suami pada umumnya, dan ketidak tertarikan suaminya pada Chrysanthemums milik Elisa juga sama-sama menggambarkan ketidak sukaannya pada Elisa,
      Antara bunga dan Elisa memiliki makna yang tidak bias dipertukarkan, hal ini dijelaskan pada akhir penceritaan. Ketika suaminya pergi dengan orang yang membeli ternak milik mereka, seorang laki-laki yang misterius yang duduk diatas gerbong tua dan mndekati Elisa. Walaupun penampilannya tidak terlalu hebat, tapi Elisa tertarik kepada nya. Alasannya karena dia tertarik pada Chrysanthemums, dan laki-laki tersebut membujuknya untuk menemukan sesuatu untuk diperbaiki. disini dia tertarik pada Chrysanthmums milik Elisa, atau dengan kata .lain pada dirinya. Laki-laki itu berkata (286,alenia terakhir) “Kind of a long-stemmed flower? Looks like a quick puff of colored smoke?" dengan begitu dia tahu perasaannya telah dihargai atau mndapat respon dari laki-laki pengembara itu. Pujian atas bunga-bunga miliknya menjadikan Elisa merasa berhutang budi pada laki-laki itu dan serasa menjadi keharusan untuk membiarkannya mengisi tempat dihatinya. Dalam pertukaran mereka, dia memberikan dirinya kepada laki-laki itu, demi sedikit perhatian. Sesaat setelah laki-laki itu pergi meninggalkannya dia percaya diri didalam keperempuannya dan pergi untuk merubah penempilannya. (290,1,1) “After a while she began to dress, slowly. She put on her newest under-clothing and her nicest stockings and the dress which was the symbol of her prettiness”. dalam pemandangannya ini yang mana mulanya dia seoang tukang kebun dan dia berubah menjadi seorang model, dia membuka pemikirannya. Kegembiraannya yang datang dari laki-laki itu yang tertarik pada the Chrysanthemumnya memberinya kepercayaan diri untuk tumbuh dan berkembang seperti bunga-bunganya.
      Ketika suami elisa pulang kerumah dn melihat elisa dia berkata (290,6,3) “Why-why, elisa. You look so nice!” “nice? You think I look nice? What do you mean by ‘nice’?”. Ternyata elisa pergi dengan lika dan kekuatannya. Kenapa dia tetap terlihat cantik? .
      Untuk pandangan terkhir tentang simbolisme Elisa menunjukan betapa berharganya chrysanthemums diatas tanah walau tanpa pot. Dengan segala apa yang dialaminya antara elisa dan laki-laki itu, ini bisa dijelaskan dengan kata yang simple digunakan (used). Dia telah menjadi sangat bodoh ketika menyerahkan dirinya kepada seseorang yang menunjukan ketertarikannya kepadanya. Bunganya menyimbolkan “segalanya” dan ini digunakan untuk seluruh cerita ini. Kalimat terakhir dari cerita ini adalah salah satu yang memiliki banyak arti. (291, 10,3) “She turned up her coat collar so he could not see thet she was crying weakly-like an old woman”. artinya dia telah kehilangan kepercayaan diri dan harga dirinya untuk tetap bisa mengangkat kepalanya. Symbol seperti bunga yang digunakan sesekali sepanjang cerita ini dan memberikan banyak arti kepada pembaca untuk memikirkan arti dari kalimat terakhir. Karena symbol ini adalah bagian inti dari cerita yang nebat, karena ini memberikan pembaca lebih sekedar berfikir.

      by: Hendra Guntara

        Waktu sekarang Mon May 20, 2024 5:46 pm