BUKAN MANUSIA
Betapa hangat tubuhku melecut dingin panas merayap mengelilingi udara di sekitar kepalaku menepiskan gelisah demi gelisah,cucian,abu di pipiku,celana ketatku membuat ricuh otakku Apakah perjalanan esok hari akan lebih nenyenangkan dari pada ini ataukah tak ada lagi kesengsaraan yang akan ku lahap untuk kunikmati lagi betapa tangan-tangan dingin itu menggenggamku disetiap kobaran-kobaran api modernitas ini,esok aku akan memulai perjalanan itu dengan mu hanya denganmu aku takkan ajak siapapun untuk ikut menapaki jalan yang tak berbatu yang tak berlagu dan tak pernah melaju aku yakin kau akan menemaniku dengan kehangatan itu,kau mau kan?aku akan duduk disana denganmu di latar bumi yang bau najis,aku akan menghirup udara-udara dengan kejam hingga tak ada lagi cemburu di dadaku,aku tak heran dan tak mau tau lagi gimana rasanya tak bisa merasakan apa yang ku rasakan, rasa apa entah gimana kau balut dinding-dinding neurotikku aku tak bisa membangunnya untuk bisa kau nikmati rumitnya partikel-partikel biadab itu,sengsara atau bahagiakah perasaan ini semua begitu biasa saja aku rasakan saat aku akan menghela nafas selanjutnya,mungkin perjalanana ini tak cukup liar untuk ku jalani,kamu tahu kan semua orang membicarakan kisah kita iblis pun bergumam dia kaget telah kita lampaui,esok aku akan berecerita aku janji kepada ketiakku yang berserakan dengan baunya dimana-mana
PERTANYAAN MALAM
Di kaki malam tempat gemuruh merebahkan letihnya
Suaramu berteduh dipendakian ini
Tersesatkah matamu yang pernah santun menyapa tegarnya senja?
yang baru saja menjerat kita dengan teguh?
Kesunyian itu tlah redup diketinggian yang hampir runtuh
ode apalagi yang akan kau lantunkan di riuhnya tanah ini
sperti inikah kita menghabiskan sisa nafas kita?
Ya,aku tahu hanya nafas dan kepalaku yang akan selalu kau rindukan
DI ATAS KEANGKUHANKU
lemparkan aku di siang petir yang menggaung
agar tubuhku tak merasa terluka dengan binasa
aku sisakan tubuhku ini terkulai tak bisa membasuh lidahku dengan setetes air keteduhan
hanya tanganmu yang patut lagi untuk meminta ku ulurkan, hanya nafasmu yang akan kau hembuskan di
malam yang ku agungkan
Betapa hangat tubuhku melecut dingin panas merayap mengelilingi udara di sekitar kepalaku menepiskan gelisah demi gelisah,cucian,abu di pipiku,celana ketatku membuat ricuh otakku Apakah perjalanan esok hari akan lebih nenyenangkan dari pada ini ataukah tak ada lagi kesengsaraan yang akan ku lahap untuk kunikmati lagi betapa tangan-tangan dingin itu menggenggamku disetiap kobaran-kobaran api modernitas ini,esok aku akan memulai perjalanan itu dengan mu hanya denganmu aku takkan ajak siapapun untuk ikut menapaki jalan yang tak berbatu yang tak berlagu dan tak pernah melaju aku yakin kau akan menemaniku dengan kehangatan itu,kau mau kan?aku akan duduk disana denganmu di latar bumi yang bau najis,aku akan menghirup udara-udara dengan kejam hingga tak ada lagi cemburu di dadaku,aku tak heran dan tak mau tau lagi gimana rasanya tak bisa merasakan apa yang ku rasakan, rasa apa entah gimana kau balut dinding-dinding neurotikku aku tak bisa membangunnya untuk bisa kau nikmati rumitnya partikel-partikel biadab itu,sengsara atau bahagiakah perasaan ini semua begitu biasa saja aku rasakan saat aku akan menghela nafas selanjutnya,mungkin perjalanana ini tak cukup liar untuk ku jalani,kamu tahu kan semua orang membicarakan kisah kita iblis pun bergumam dia kaget telah kita lampaui,esok aku akan berecerita aku janji kepada ketiakku yang berserakan dengan baunya dimana-mana
PERTANYAAN MALAM
Di kaki malam tempat gemuruh merebahkan letihnya
Suaramu berteduh dipendakian ini
Tersesatkah matamu yang pernah santun menyapa tegarnya senja?
yang baru saja menjerat kita dengan teguh?
Kesunyian itu tlah redup diketinggian yang hampir runtuh
ode apalagi yang akan kau lantunkan di riuhnya tanah ini
sperti inikah kita menghabiskan sisa nafas kita?
Ya,aku tahu hanya nafas dan kepalaku yang akan selalu kau rindukan
DI ATAS KEANGKUHANKU
lemparkan aku di siang petir yang menggaung
agar tubuhku tak merasa terluka dengan binasa
aku sisakan tubuhku ini terkulai tak bisa membasuh lidahku dengan setetes air keteduhan
hanya tanganmu yang patut lagi untuk meminta ku ulurkan, hanya nafasmu yang akan kau hembuskan di
malam yang ku agungkan
Mon Jul 08, 2013 7:54 pm by Hana Ismi Radliyatin
» Berbagi Cerita
Thu Jun 30, 2011 6:23 pm by zakii
» Hi apa kabar
Thu Jun 30, 2011 5:49 pm by Lia
» Spesialis PUISI_PUISI
Thu Mar 10, 2011 10:14 am by yuga anugrah
» PUISI-PUISI metafisik
Wed Mar 09, 2011 9:57 pm by yuga anugrah
» Copi bozz morphology
Sun May 02, 2010 7:14 am by zakii
» Tim Teater akan tampil lagi
Sat Apr 03, 2010 8:46 am by zakii
» Relax community BSI
Sat Apr 03, 2010 8:43 am by zakii
» Vini Vidi Vici
Sat Apr 03, 2010 8:36 am by zakii