Bahasa & Sastra Inggris UIN SGD BDG

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Komunitas Mahasiswa sastra inggris UIN SGD BDG .

Login

Lupa password?

Similar topics

    Gallery


    Tangsel Sukabumi 17:30 Empty

    Link Bersangkutan.

    free forum

    ☺ your comment ☺

    Kursus Online CBS Bogor

    Latest topics

    » Perkenalan
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptyMon Jul 08, 2013 7:54 pm by Hana Ismi Radliyatin

    » Berbagi Cerita
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptyThu Jun 30, 2011 6:23 pm by zakii

    » Hi apa kabar
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptyThu Jun 30, 2011 5:49 pm by Lia

    » Spesialis PUISI_PUISI
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptyThu Mar 10, 2011 10:14 am by yuga anugrah

    » PUISI-PUISI metafisik
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptyWed Mar 09, 2011 9:57 pm by yuga anugrah

    » Copi bozz morphology
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptySun May 02, 2010 7:14 am by zakii

    » Tim Teater akan tampil lagi
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptySat Apr 03, 2010 8:46 am by zakii

    » Relax community BSI
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptySat Apr 03, 2010 8:43 am by zakii

    » Vini Vidi Vici
    Tangsel Sukabumi 17:30 EmptySat Apr 03, 2010 8:36 am by zakii


      Tangsel Sukabumi 17:30

      mikoalonso
      mikoalonso


      Jumlah posting : 35
      Age : 37
      Lokasi : Bandung
      Registration date : 16.04.09

      Tangsel Sukabumi 17:30 Empty Tangsel Sukabumi 17:30

      Post by mikoalonso Tue Apr 28, 2009 7:37 pm

      Hujan begitu deras saat kami memasuki kawasan Padalarang. Air menyeruak keatas jalan raya. Beberapa kendaraan mobil, motor dan bus terlihat hati-hati mengemudikannya. Lampu depan tak lupa mereka nyalakan. Termasuk bus yang kami tumpangi. Bus MGI warna biru tua. Bus yang nyaman.

      Pangkalan ojek Tangsel di depan mata. Kami naik motor para ojek itu, namun hujan tak begitu deras. Sekedar gerimis tapi turun dengan cepat. Jaket kulit mulai basah. Di tengah jalan yang terjal itu Kami bertemu Nurul, dia baru ngedate sama pacarnya, katanya sih dia ABRI. Perawakannya agak kurus namun tetap tinggi. Rambutnya cepak. Tak jauh beda dengan style aparat lainnya. dia sudah dua hari nginep di posko, motornya disimpan di dapur jika sudah malam. Para pemuda sepertinya tak suka kedatangan ABRI itu, termasuk Hasan.

      “mun tiasamah cariosan si aa eta” kata seorang pemuda Tangsel yang tinggi ini. Yang bermaksud pada si ABRI. Hasan tidak menghendaki kedatangannya. Makanya menyuruh kami agar bicara pada ABRI itu jika ia terus menginap. “bilih picarioseun.” Tambah Hasan malam itu. Agus, Anas dan saya manggut-manggut mengiyakan.

      sejurus kemudian kami bertiga melahap habis nasi liwet yang sejak tadi dimasak para pemuda Tangsel. Pak RT juga ikut nimbrung. Kecuali Rohman, ia tidur pulas, juga si ABRI, tengah tidur nyenyak dikasur. Saya tidur jam tiga pagi, maklum belajar bikin video dulu di pinnacle yang saya beli di DPR kampus.

        Waktu sekarang Fri Mar 29, 2024 1:04 am